Sabtu, 25 Juli 2015

PUISI LINGKUNGAN HIDUP

KATAKAN DENGAN BUNGA
Katakana dengan bunga
Itu kalimat bukan tak bermakna
Tapi menggugah diri untuk membuka bahasa hati
Betapa dalamnya bahasa bunga
Ungkapkan dengan bunga
Tanda cinta tanda duka tanda peduli pada sesame
Pada kerabat pada kata hati
Bahwa bunga penuh cinta
Bahwa bunga penuh tanda
Tak hanya penuh arti

Katakana dengan bunga
Di ruang tamu, di rumag rapat bahkan di saku baju
Di halaman, di taman dan karang kitri
Agar bumi berseri penuh mimpi
Dari negeri dongeng penuh wewangi





PIRING TRADISIONAL

Piring keramik cantik penuh intrik
Berbahan galian bumi dengan sentuhan modernisasi
Pecah  menumpuk meninggalkan limbah
Yang takkan tercerna oleh tanah
Makin dipakai habis tak bisa diperbaharui
Habis terkikis inti bumi menipis
Alam hanya bisa menangis tanpa bias mengais

Piring bambu cantik alami
Piring tanah berbenah  menawan
Dari gemah ripah bumi kita dari yang Mahamurah
Artistik menambah nafsu makan tergugah
Berlapis helai daun pisang aroma alam

Habis teriris dibuang,
Kambing di belakang menunggu dengan riang
Alam mencerna tanpa kesulitan
Jadi pupuk ramah lingkungan
Bambu tumbuh dan tumbuh tanpa pernah mengeluh
Hijau lestari bumi berseri
Bahan baku mekar alam bersinar
Dari rasa sayang manusia pada alam
Pada bumi dan isi


BIOPORIi

Jangan tanami halaman  dengan beton yang bersih cantik menarik
Tapi beri kami lobang resapan
Agar bisa menjenguk udara perut bumi
Agar berpesta bersama penghuni perut bumi
Agar membuka diri bersama nadi dalam sari
Berseri dalam gelap tapi mengikat hati
Membuat jaring kehidupan penuh misteri

Biopori
Bukan hanya lubang dan lubang
Tapi lubang yang penuh makna
Banyak arti di dalamnya
Jaring jaring nafas dunia
Resapan kehidupan

Sampah terkubur diam makmur
Melebur diri berpesta dengan mikro organisme
Merubah diri menjadi pupuk
Siap digali sayang diminati
Diganti sampah sampah ramah
Menjaring lobang kehdupan baru



TOILET SEHAT

Dirimu jernih tak berbau
Closetmu bersih tanpa noda
Jangan biarkan sepatu sandal jelalatan di dalam mendekam
Tanah pasir lumpur tanah bercampur
Menyumbat saluran alir mengalair
Mengendap diam menyumpal menggumpal

Buang alir kecilmu di lobang closed
Hemat berhemat air pembersih
Cukup sekali siram bau melayang
Hemat air hemat energi

Jika kautaruh  najismu di luar lobang
Tak cukup sekali siram membuang
Empat lima kali siram bau khas membekas
Hitung berhitung air terbuang
Pikir berpikir listrik penuh intirk
Kalkulasi bahan bakar pembangkit listrik
Ingat batu bara hilang percuma
Menggali bumi tanpa makna


      PUTING BELIUNG

Putiong beliung bukan pertanda alam mulai bosan
Pada alam yang hilang tanpa kendali

Putting beliung pertanda alam mulai bosan
Pada manusia yang hanya  menikmati hasil bumi
Tanpa menggenggam niat untuk lestari
Agar arah angina ikut berputar bersama bumi lestari

Putting beliung pertanda alam telah jenuh
Pada manusia yang hanya mengeluh
Pada iklim yang berputar melingkar
Tanpa peduli pada manusia yang jahat melekat tak berbuat
Karena hutan dibabat
Bumi dikuras hingga hamper kiamat
Limbah serapah berserakan tanpa diolah
Sampah membuncah menggunung tanpa dipilah

Putting beliung meraung pertnda alam mulai linglinglung
Mengemas oksigen yang kian tak menentu kapan harus berlindung
Mengais dedaunan yang makin hilang
Diterpa serakah manusia yang tak mengerti dosa
Akan polah tingkah merusak semesta alam



Minggu, 25 Januari 2015

kantin sehat

JAM ISTIRAHAT

bel berdentang tanda istirahat
kami berhamburan berebut cepat
mendapat sesuatu yang bikin perut nikmat
mengejar pelipur peurt yang perih

enam kantin untuk seribu siswa lebih
tak mampu menampung tumpahan hiruk pikuk
berjubel membeli makanan kesukaan
berdesak mengisi perut yang lapar

dalam sekejap kantin indah berubah
pasar tumpah ruah anak sekolah
jajanan melimpah hilang tanpa arah
diserbu tangan tangan mengacungkan rupiah

lima belas menit usai sudah
bel iastirahat berahir didendangkan
pasar tumpah kembali sepi menepi
tinggallah ibu kantin sibuk berbenah

sampah sampah tertimbun sembunyi di tempatnya
tak ada plastik yang terbang berdendang
tetap bersih walau pasar tumpah baru berulah



puisi kantin

CERMIN SEKOLAHKU


kantin tempat mengadu perut berlagu
menggoyangkan lidah untuk perut tak menentu
membelalakkan mata bagi mata yang lapar dahaga
membuka hati pada diri yang peduli  urat nadi

kantiku sehat jika kamu berbuat
cuci tangan sebelum menikmati jajan
cuci tangan sehabis melahap nikmatnya pemberian Tuhan

kantiku cantik jika kamu peduli kebersihan
buang sampah pada tempatnya
buang sampah sesuai jenisnya
tergerak  hati jika melihat sampah di sana sini

kantinku menarik jika makanan sehat memikat
tak berbaju plastik yang sulit dicerna bumi
tak bergincu tebal dari pewarna menakutkan

kantinku sehat sekolahku sehat